masukkan script iklan disini
Generasi Z semakin terperangkap dalam kesulitan memiliki rumah, bahkan dibandingkan dengan generasi milenial. Ketua Suara Gen Z Kab. Mempawah, Ramadan Purnama, mengungkapkan perbedaan mencolok dalam tantangan pembelian rumah antara kedua generasi tersebut. Salah satunya adalah perbedaan dalam stabilitas gaji.
Purnama menjelaskan bahwa generasi milenial cenderung memiliki kenaikan gaji yang lebih stabil daripada Gen Z, yang sering mengalami stagnasi upah. Selain itu, generasi milenial lebih mudah mendapatkan kredit atau pinjaman pada masanya, sementara Gen Z dihadapkan pada persyaratan yang lebih ketat dan suku bunga yang lebih tinggi.
"Sementara itu, pemahaman tentang behavioral finance juga dapat membantu mereka mengenali dan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan keuangan, seperti kecenderungan untuk berbelanja impulsif atau mengambil risiko yang tidak perlu," tegasnya.
Situasi ekonomi pasca pandemi juga mempengaruhi kemampuan Gen Z untuk memiliki rumah sendiri, terutama karena banyak dari mereka bekerja dalam sektor informal seperti gig economy, tanpa tunjangan kesehatan atau jaminan hari tua.
Meski begitu, Purnama mengakui bahwa Gen Z cenderung lebih melek teknologi dan sadar akan pentingnya investasi sejak dini.
"Peningkatan keterampilan dan pendidikan bisa menjadi langkah yang berguna bagi Gen Z untuk membuka peluang pekerjaan yang lebih baik dan stabil," tambahnya.
SBN
