masukkan script iklan disini
Foto : Warga gunakan sampat untuk mengangkut barang-barang. / sumber : Istimewa
Mempawah — Hari ini menjadi catatan sejarah bagi masyarakat Mempawah. Banjir besar yang telah menggenangi wilayah ini selama beberapa pekan terakhir mencapai puncaknya, dengan ketinggian air yang terus meningkat hingga melumpuhkan seluruh aktivitas warga. Selasa, (28/01/25)
Kendaraan bermotor, yang menjadi andalan transportasi harian, tak lagi dapat digunakan karena banyak yang mogok terendam air. Jalan-jalan utama, termasuk di kawasan pusat kota, telah berubah menjadi aliran air deras yang menyulitkan mobilitas masyarakat.
Pemandangan tak biasa terlihat di Pasar Mempawah, Jalan Gusti M. Taufik, Kelurahan Terusan. Sejumlah warga terpaksa menggunakan sampan untuk melintasi pasar yang tergenang air. Beberapa pedagang memilih untuk menutup lapaknya, sementara yang lain berupaya bertahan dengan memindahkan barang dagangan ke tempat yang lebih tinggi.
"Saya harus menggunakan sampan untuk mengangkut barang-barang. Motor sudah tidak bisa dipakai karena air terlalu tinggi," ujar Hadi, salah seorang warga setempat.
Banjir ini telah memukul berbagai sektor kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi hingga akses pelayanan publik. Pemerintah daerah terus berupaya mendistribusikan bantuan logistik dan menyediakan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang lebih baik serta perlunya peningkatan sistem drainase untuk mencegah bencana serupa di masa depan. Warga kini hanya bisa berharap agar banjir segera surut dan kehidupan kembali normal.
SBN