masukkan script iklan disini
Mempawah – Budaya Melayu di Kalimantan Barat terus mendapatkan perhatian berkat dedikasi para penggiat budaya, salah satunya M. Zulkarnain, yang akrab disapa Cek Zuol. Berasal dari Kabupaten Mempawah, Cek Zuol telah lama dikenal sebagai budayawan yang aktif mempromosikan seni tradisi Melayu, khususnya pantun, melalui komunitas Serumpun Berpantun. Kamis, (2/01/24)
Melalui kegiatan yang digagasnya, Cek Zuol tidak hanya menjaga kelestarian budaya pantun, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk mencintai warisan leluhur. “Pantun adalah jiwa dari kebudayaan Melayu. Lewat pantun, kita bisa menyampaikan pesan moral, menghibur, sekaligus merawat identitas kita sebagai masyarakat Melayu,” ujar Cek Zuol dalam salah satu wawancara.
Sebagai seorang budayawan, ia kerap hadir dalam berbagai kegiatan kebudayaan di Kalimantan Barat, baik sebagai pengisi acara, narasumber, maupun penggiat komunitas. Aktivitasnya meliputi pembelajaran pantun di sekolah-sekolah, festival budaya, hingga diskusi kebudayaan yang melibatkan lintas generasi.
Menurutnya, kebudayaan Melayu tidak hanya sekadar warisan, tetapi juga aset berharga yang harus terus dijaga. “Jika kita abai, maka generasi mendatang akan kehilangan salah satu akar budaya mereka. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga tradisi ini,” tambahnya.
Dedikasi Cek Zuol mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat Kalimantan Barat. Berkat upayanya, seni pantun semakin dikenal dan diminati, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional. Upaya ini mencerminkan semangat masyarakat Melayu untuk tetap mempertahankan warisan budaya di tengah arus modernisasi.
SBN
#SahabatBorneoNews, #BeritaKalbar, #Kabar, #Olahraga, #SosialBudaya, #KabarKalimantanBarat, #TNIPOLRI,
#Mempawah, #Politik
